Negeri yang luas, itu negeri kami. Negeri yang subur, itu negeri kami. Negeri yang makmur, itu negeri (impian) kami. Negeri kami, menurut saya adalah negeri yang sangat dimanja oleh Tuhan. Negeri yang dilimpahi tanah yang luas penuh kesuburan. Negeri yang dijuluki zamrud hijau khatulistiwa, Karena hijau nan luasnya hutan negeri kami. Negeri yang di bawah tanahnya terkandung ribuan bahkan jutaan barel minyak yang bisa di tambang setiap saat. Negeri dimana jutaan orang tinggal, negeri dimana pejabat-pejabat kelebihan harta memimpin kami. Negeri dimana warganya membanting tulang, memeras bulir demi bulir keringat memeras tetes demi tetes darahnya untuk bertahan hidup. Negeri dimana ketidakadilan membenam menjadi budaya.
Seperti warga – warga yang penuh heroisme tinggi, pergi meninggalkan negeri ini, mengadu nasib menjadi TKI di negeri orang, walau telah banyak juga TKI – TKI yang pulang ke negeri ini tanpa membawa gaji yang ditawarkan awalnya. Atau para wanita – wanita yang disebut – sebut jadi pahlawan devisa, pulang ke negeri ini membawa anak yang bapaknya tak mau bertanggung jawab?. Atau derita orang tua yang harus merelakan anaknya pulang dalam peti mati?.Lain seperti para koruptor yang dalam masa tahanan pun bisa jalan – jalan, nonton turnamen tenis di Bali, atau seorang wanita yang dalam tahanannya terdapat fasilitas karaoke, spa bak hotel bintang lima.
Seperti apapun ketidakadilan di Negeri kami, kami akan terus bangga menyebut diri kami sebagai warga Indonesia, warga sebuah negeri yang butuh api – api perubahan untuk negeri yang lebih baik di waktu depan, agar anak cucu keturunan kami tak malu menyebut dirinya warga Indonesia. Anda-kah pematik api – api itu?. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar