Seharian aku sibukkan diriku dalam
luasnya dunia,
Dunia maya yang melenakan pikiran,
Komen, like, follow dan tweet.
Seharian ini aku sibukkan diriku
dengan kehangatan kita,
Makan steak dan minum kopi,
Sambil baca komik pinjamanmu kemarin.
Seharian ini aku sibukkan diri
dalam heningnya malam,
Menghabiskan coklat panas dan
menghisap puntung-puntung rokok,
Sambil menatap bintang.
Siang ini aku tinggalkan tugas-
tugasku,
Aku lebih senang main futsal
Aku tak mau kuliah yang isinya cuma
menghafal,
Minggu ini aku manjakan mataku,
Ku lihat film kartun jepang yang
lucu, seru, dan menggebu,
Aku tak suka berita atau sekadar
baca buku.
Sebut aku pemuda,
Tapi jangan harap aku tahu masalah
bangsa,
Sebut aku pemuda,
Tapi jangan Tanya aku tentang
cita-cita.
*Sebuah refleksi untuk para penerus
bangsa.
(Khanif Idris)
nice share :)
BalasHapusterlalu terlena pada kemudahan yang diberikan oleh teknologi dan globalisme :(
ya...pemuda suka yang instan..haha
BalasHapusJadi ngerasa nggak guna bagi bangsa. :(
BalasHapusSemangat, sebuah pelecut yang mebangkitkan semangat dan kemauan yang kuat untuk bangun dan maju..
BalasHapus#hihihi...sok bijak..
coba klo pemuda Indonesia berfikirnya kaya kamu semua yaa bang :)
BalasHapushahaa..
BalasHapussaya juga masih terlalu sibuk dengan masalah saya sendiri, seakan masalah bangsa menjadi masalah mereka saja yang ada di gedung nusantara..
Salam kenal :)
BalasHapusSalam pemuda :D
Jangan lupa ninggalin jejak juga diblogku sob,
The Ocean
nice post bro.. mengingatkan pemuda dengan cara yang cerdas... Salam Kenal..:)
BalasHapusmakasih semua..
BalasHapussemoga makin banyak pemuda yang terketuk hatinya demi kelangsungan bangsa ini..
Setelah refleksi apakah sudah ada perubahan dari kondisi yang buruk menjadi kondisi yang lebih baik, hei pemuda? Jangan bilang refleksi kalau refleksi itu tidak menunjukan perubahan.
BalasHapusbagi saya refleksi itu sah-sah saja di beri, masalah ada perubahan atau tidak, itu urusan intuisi masing-masing yang membaca..
BalasHapuskesadaran diri dan kekayaan hati masing-masing individu. karena hati dan otak saya berbeda kadar " isinya " dengan anda...