Facebook

Rabu, 01 April 2015

Aku Dan Jarak yang Tak Pernah Berjarak


Bumi Allah begitu luas, membentang jauh, hingga selalu memisah apapun yang ada di lembar lapis muka buminya. Semua yang ada bisa saja terpisah, oleh daratan, lautan, atau bahkan hanya selapis udara tipis yang menebar jala pembeda. Semua yang ada selalu dipisahkan, tak pernah menyatu, dengan apapun, dengan siapapun. Kita mengenal si pemisah ini dengan kata jarak, sesuatu yang sering didengar, selalu diucap, tapi tak pernah diharap. Siapa pula yang mau berjarak dengan yang dicintainya? Dengan yang mencintainya?dengan yang dimilikinya? Dengan yang memilikinya?pun aku dengan semuanya.

Sedari dulu, jarak hampir tak pernah berjarak dengan kehidupan ku. Keluarga ku terpisah, semisal, waktu masih ada ibunda, aku dan ibu ada di purbalingga, bapak bekerja di pekalongan, yang kalau di tempuh menggunakan bis kota, hampir 4 jam lamanya. Lalu pindah ke Kebumen, yang kalau ditempuh dari purbalingga, hampir 3 jam menggunakan bis kota. Lalu bapak berpindah ke Palangkaraya, yang kalau ditempuh dengan pesawat udara, bisa berjam-jam lamanya, melintasi darat dan lautan pastinya. Lalu pindah lagi ke Lampung di tanah sumatra, lebih dari semalaman kalau di tempuh  dengan perjalanan darat. Kini aku ada di Semarang, kakak pertamaku, ada di Tegal, 5 jam kalau mau di tempuh dengan bis kota, atau kakak kedua ku di Kebumen, kakak ketiga di cibinong, dan yang keempat di jogja? Entah rumus matematika macam apa yang masih menautkan kita semua, kecuali cinta.
Hari ini, hari terakhir Donna , kekasihku berada di Semarang, esok dia pulang, kerumahnya di Sokaraja, Kalau ditempuh dengan bis kota, hampir 7 jam perjalanan lamanya. Masa kuliah S1 nya sudah selesai. Dia akan segera melanjutkan jenjang kuliahnya, ke Salemba niatnya, akupun tinggal menunggu kepastian, kapan aku musti pindah ke jakarta.  Sungguh jarak terlalu setia, memisah aku dengan mereka. Aku pun tahu, kalau jarak pun selalu berjarak dengan jarak lainya, tak bisa selalu bersama. Hanya satu yang bisa ku harap, antara jarak yang ada selalu ada cinta disela-selanya.
Teruntuk Donna.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar