Facebook

Kamis, 12 Januari 2012

“ Perahu Naga Kenegaraan Indonesia “


Perahu naga adalah salah satu cabang olahraga yang mulai dilirik beberapa pemuda saat ini, olah raga ini mengutamakan kekompakan selain juga fisik yang kuat. Olahraga yang diikuti banyak orang dalam satu tim dan dikepalai seorang pemimpin yang menabuh genderang penyemangat didepan.
Hampir sama dengan perahu naga, pun dengan negara, banyak rakyat dan  minoritas pemimpin. Ya, semoga tidak salah saya menganalogikan keduanya. Seharusnya sama pula dengan “rakyat” dalam perahu naga, menurut pada pemimpinnya, tetapi pada hal ini, rakyat pada negara banyak yang berlawanan dengan pemimpinnya?

Mari kita runtut pertidaksamaan ini, pada perahu naga, adanya satu tujuan yang sama antara para pendayung dan pemimpinnya, mencapai garis finish paling cepat. Sadar dengan tujuan tersebut, mereka membagi tugas dengan jelas, ada yang mendayung, pemimpin dengan tugas memberi arahan dan semagat, pun dengan pendayung yang masih dibagi lagi, penyeimbang kiri dan kanan agar bahtera tidak oleng, ya sangat rapi, sistematis, satu komando dan satunya dalam tujuan.
Negara pun punya tujuan yang sama antara pemimpin dan rakyatnya, yaitu sebuah keadaan bernama “sejahtera”. Namun, tak seperti pada perahu naga dimana adanya satu komando, adanya pemimpin yang memberi semangat dan arahan yang jelas untuk meraih tujuan yang sama, pada negara pemimpin mengejar kesejahteraannya sendiri, rakyat pun demikian karena tak ada arahan jelas dari pemimpinnya yang seharusnya memberi arahan dan semangat menuju kesejahteraan.
Terkadang pemimpin memang memberi arahan, tetapi tindakannya justru berlawanan dengan arahan yang Ia beri pada rakyat. Anda ingin contohnya? Saya akan beri contoh yang saya ketahui, baru-baru ini, pemerintah mengajak untuk menggunakan dan mencintai produk dalam negeri, tapi, lihatlah proses renovasi dan pengadaan barang di DPR, kursi-kursi baru yang ditempatkan di ruang Nusantara II untuk Banggar DPR justru didatangkan dari Jerman dengan nilai masing-masing item kursi yang ditaksir hingga 20 juta. Angka yang bombastis, dan lihat, satukah perkataan dan perbuatan untuk menggunakan dan mencintai produk dalam negeri?

          Saya akhiri saja tulisan ini, masih banyak contoh lain sebetulnya, tapi pagi ini saya ada jadwal ke kampus, jadi saya cukupkan saja sampai disini. Semoga para pemuda yang mencintai olahraga perahu naga dapat membanggakan negara ini di even olah raga internasional, dan semoga pula para rakyat yang “tidak bisa” menggunakan perahu naga, semoga dapat mengambil filosofi perahu naga bahwa sebuah negara akan mencapai tujuannya dengan kerja sama yang baik, dan yang paling penting bagi para pemimpin, beri kami dukungan, arahan, dan komando yang jelas sehingga tujuan itu semakin nyata, pun dengan satunya perkataan dan perbuatan anda semua para pemimpin, selain kerja nyata karena anda juga bagian dari masyarakat Indonesia yang sama ingin sejahtera-nya. (Khanif Idris)

9 komentar:

  1. Ilustrasi perahu naga yg kompak aq rasa kurang sesuai mas bro..
    Indonesia terlalu majemuk untuk bisa satu visi menuju ke depan. Kepentingan masing2 rakyat berbeda di setiap daerah. Bahkan ada juga yg udah distrust pada negara..
    Masalah tingkah laku DPR, saya mah males nanggapin..pinginnya langsung nonjokin mereka satu persatu.

    BalasHapus
  2. waa... amazing! gimana kalo kita curi kursi DPRnya terus kita jual?? lumayan kan 2 kursi aja bisa laku 40juta :D

    cintai produk Indonesia?? pakai batik..! ada di FB Famysa Collections :P

    BalasHapus
  3. dahsyat...bgs bgt mas.....pemikiran yg keren.saran yah...analoginya dbuat lbh menggigit lg klo bsa
    share ke kaskus biar semua buka mata krna tulisanmu

    BalasHapus
  4. maju terus indonesia ku..:D

    BalasHapus
  5. makasih masukannya semua..

    mas ganteng: aq ambil analogi perahu naga dengan asumsi dalam hal kekompakannya.. :D maaf kalo masih terlalu sederhana..

    BalasHapus
  6. awsome mas khanif!!
    sangat menginspirasi... terus berkarya mas khanif... :)

    BalasHapus